Minggu, November 20, 2011
Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di Nusantara
Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di Nusantara antara lain:
- Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
- Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
- Islam tidak mengenal sistem kasta.
- Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat.
- Dalam penyebarannya dilakukan dengan jalan damai.
- Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.
Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia
1. Perdagangan
Dalam hal ini penyebaran agama islam dilakukan oleh pedagang islam ke pedagang lain. Pada waktu berdagang saudagar Gujarat, Persia, dan Arab bergaul dengan penduduk Indonesia. Mereka berhasil mempengaruhi penduduk untuk menganut agama islam.
2. Perkawinan
Seorang penganut islam menikah dengan seorang penganut agama islam. Sehingga keturunannya sudah pasti memeluk agama islam.
3. Pendidikan
Pendidikan islam dilakukan melalui lembaga pesantren khusus agama islam. Perguruan ini mendidik santri dari berbagai daerah. Setelah tamat mereka mendirikan pondok pesantren di daerah asal mereka.
4. Dakwah
Penyebaran ini dilakukan oleh para guru dakwah. Ex: penyebaran agama islam di Pulau Jawa
Dalam hal ini penyebaran agama islam dilakukan oleh pedagang islam ke pedagang lain. Pada waktu berdagang saudagar Gujarat, Persia, dan Arab bergaul dengan penduduk Indonesia. Mereka berhasil mempengaruhi penduduk untuk menganut agama islam.
2. Perkawinan
Seorang penganut islam menikah dengan seorang penganut agama islam. Sehingga keturunannya sudah pasti memeluk agama islam.
3. Pendidikan
Pendidikan islam dilakukan melalui lembaga pesantren khusus agama islam. Perguruan ini mendidik santri dari berbagai daerah. Setelah tamat mereka mendirikan pondok pesantren di daerah asal mereka.
4. Dakwah
Penyebaran ini dilakukan oleh para guru dakwah. Ex: penyebaran agama islam di Pulau Jawa
Masuknya Agama Islam di Indonesia
Sekitar abad ke-7 dan ke-8 Indonesia sudah ada pedagang-pedagang dari India (Gujarat), Arab dan Persia. Mereka berdagang di Indonesia dengan memperdagangkan rempah-rempah dan emas. Pada waktu itu Selat Malaka merupakan tempat yang paling ramai di Nusantara, maka dari itu Selat Malaka berperan sebagai pintu gerbang ke lautan Nusantara.
Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang asing tersebut melakukan interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan dagang, para pedagang asing membawa ajaran Islam beserta kebudayaannya sehingga semakin lama ajaran dan kebudayaan Islam berpengaruh terhadap penduduk setempat.
Pada awalnya pengaruh Islam hanya berkembang di daerah-daerah pantai, namun lambat laun berkembang di wilayah pedalaman. Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat tersebut antara lain :
- Masuknya Islam ke Indonesia antara abad 7 dan 8, buktinya pada abad 7 dan 8 telah terdapat perkampungan Islam di sekitar Malaka.
- Islam masuk ke Indonesia pada abad 11, buktinya Nisan Fatimah binti Maimun di desa Leran (Gresik) Jawa Timur yang berangka tahun 1082
- Islam masuk ke Indonesia pada abad 13, buktinya :
· Batu nisan Sultan Malik Al Saleh berangka tahun 1297
· Catatan Marcopolo tahun 1292 yang menyatakan bahwa penduduk Perlak telah memeluk agama Islam
· Catatan Ibnu Batutah tahun 1345 -1346 yang menyatakan bahwa penguasa Samudra Pasai menganut paham Syafi’i
· Catatan Ma Huan yang menyatakan bahwa pada abad 15 sebagian besar masyarakat di Pantai Utara Jawa Timur telah memeluk agama Islam
· Summa Oriental karya dari Tome Pires yang memberitahukan tentang penyebaran Islam meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga kepulauan Maluku.
Langganan:
Postingan (Atom)